Mengenal Brian Yuliarto: Ketua PCM yang Jadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
JAKARTA – Kabinet Merah Putih mengalami reshuffle atau perombakan menteri untuk pertama kalinya di periode 2024-2029. Posisi yang terkena reshuffle adalah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), setelah Satryo Soemantri Brodjonegoro mengundurkan diri sebagai Menteri.
Tak butuh waktu lama untuk mencari penggantinya, jabatan Mendiktisaintek langsung diemban Brian Yuliarto. Ia baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (19/2).
Brian Yuliarto dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berbagai kegiatan riset dan pendidikan tinggi. Terlebih, sebelum terpilih jadi menteri ia adalah Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (FTI ITB).
Pria kelahiran Jakarta tahun 1975 itu menempuh pendidikan tinggi mulai dari S1 Teknik Fisika ITB pada tahun 1999. Lalu setelah mengemban gelar sarjana, ia melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di University of Tokyo, Jepang, untuk mendalami ilmu teknik kuantum. Setelah menyelesaikan studinya di Negeri Matahari Terbit, Brian melanjutkan karirnya sebagai dosen dan peneliti di ITB, di almamaternya ini telah banyak riset dan karya ilmiah yang sudah dipublikasikan dan dipatenkan.
Salah satu penelitiannya adalah pengembangan nanomaterial untuk aplikasi sensor dan energi. Hal ini agar dapat meningkatkan kemampuan sensor sehingga mampu mendeteksi berbagai molekul dengan lebih cepat dan akurat. Beberapa inovasi yang dikembangkan bersama rekan-rekannya seperti pengembangan sensor gas berbahaya, sensor untuk diagnosis penyakit demam berdarah, hepatitis, kanker, dan berbagai bakteri patogen.
Sebagai sosok peneliti yang berpengalaman, Brian telah menghasilkan 343 publikasi ilmiah di jurnal bereputasi internasional, dengan 6.000+ sitasi dan H-index 40 di Scopus. Sebagai Visiting Professor di UC Berkeley, Queensland University, Nagoya University, KAUST, dan University of Tsukuba, ia juga aktif dalam kolaborasi internasional. Dari penelitiannya tersebut ia memperoleh banyak penghargaan, salah satunya adalah Habibie Prize 2024 bidang Rekayasa
Di ITB, Brian menduduki jabatan-jabatan yang strategis. Seperti Ketua Program Studi Teknik Fisika ITB, Kepala Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ITB (2018-2020), dan Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB (2020-2025). Ia juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB 2025 - 2029.
Selain berkontribusi di pendidikan dan riset, Brian diketahui merupakan kader Muhammadiyah di Jawa Barat. Saat ini, ia menjadi Ketua Lembaga Kajian dan Kerja Sama Strategis (LKKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat dan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cibeunying Kaler, Kota Bandung.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan ucapan selamat atas pelantikan kadernya sebagai Mendiktisaintek yang baru. Ia berharap Brian bisa memajukan pendidikan tinggi, riset, dan teknologi, serta siap membuka kerja sama demi kemajuan pendidikan Indonesia.


What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow