BA Rumah Tahfidz KH Agus Salim PRM Sumberharjo Siap Cetak Guru Ngaji Handal
SLEMAN – Dalam merayakan Milad ke-112 Muhammadiyah, Rumah Tahfidz KH Agus Salim mengadakan Program Baitul Arqom dalam program ini Rumah Tahfidz serius dalam menyiapkan kader kader terbaik nya untuk menjadi guru ngaji yang berkualitas di desa-desa di masa depan.
Direktur Rumah Tahfidz KH Agus Salim Prakash Adi Brata menyampaikan melihat realitas kehidupan ini, sesungguhnya guru ngaji ahirnya adalah agen perubahan bagi masyarakat. Setiap orang yang ingin dirinya atau putra-putrinya mampu membaca Alquran dan berakhlak mulia.
"Maka guru ngaji-lah yang akan bertandang mengerjakan kewajiban tersebut. Tidak jarang orang tua murid yang mengatakan kepada guru ngaji, 'Ustad, mohon dibimbing anak saya ini. Saya ingin dia menjadi anak saleh, jangan seperti saya tidak bisa membaca Alquran.' Jadi, hampir pasti tidak satu pun orang tua kecuali menghendaki agar anak keturunannya menjadi anak yang baik dan larinya kepada guru ngaji," katanya.
Seandainya ada pertanyaan, berkat siapa kita bisa membaca Al-Quran hingga saat ini dan bisa khatam berkali-kali sampai saat ini, maka yang paling disebut sangat berjasa adalah guru-guru ngaji. Karena merekalah yang paling berjasa menanamkan dasar-dasar membaca huruf hijaiyyah dan mengurangi butu huruf Al Qur'an. Maka kita harus memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para guru ngaji.
Peran sentral guru ngaji ini semakin lama semakin diperlukan seiring era dan perkembangan zaman. Dalam suatu penelitian pada 1980 yang dilakukan Departemen Agama RI (sekarang Kementerian Agama) dinyatakan bahwa turun dan naiknya kualitas spiritual dan mengaji Alquran di negeri ini ada di tangan guru ngaji. Kondisi tersebut hingga sekarang masih sama.
Pada era dan zaman apa pun, guru ngaji berperan seperti itu. Kalaupun kemasan dan istilahnya berubah, esensinya tetap sama. Melihat posisi peran yang sedemikian penting, kita tidak bisa diam. Kita harus berbuat bagaimana menyiapkan guru ngaji yang memadai untuk realitas kebutuhan masyarakat tersebut.
Alhamdulillah, rumah tahfidz KH Agus Salim dalam gerakan dakwahnya fokus mengambil peran ini. Tiada detik dan waktu kecuali mengadakan upgrade atau pembinaan dan pendampingan guru ngaji (atau guru Alquran). Pembinaan ini diharapkan agar kualitas mereka semakin baik seiring dengan kondisi tantangan dan perkembangan zamanya. Kemudian Direktur rumah tahfidz KH Agus Salim menyampaikan juga 2 hal yang perlu kita bagum yaitu Komitmen & kompetensi
Dari sisi komitmen, guru ngaji harus mampu memberikan dorongan semangatbelajar serta mengarahkan santri menjadi anak yang baik. Memberi contoh yang baik (uswatun hasanah) kepada santri baik perkataan maupun perbuatan. Tidak mempermasalahkan khilafiyah, perbedaan metode mengaji, ataupun hal lain yang dapat mengurangi nilai ukhuwah Islamiyah. Berakhlak mulia dan rajin ibadah, terutama ibadah mahdloh. Selalu mendoakan santri, wali santri, sesama ustad, dan lembaganya.
Kemudian, pada segi kompetensi, mampu melafalkan huruf Alquran sesuai mahraj-nya. Bacaan Alquran tartil. Mulai dari menguasai teori tajwid dasar dan musykilat-ghorib. Mampu menulis Arab dasar kalimat dengan benar, serta enguasai materi keislaman, terutama yang menyangkut materi yang ditargetkan dalam kurikulum. Guru ngaji juga mesti mempunyai metode dan pendekatan yang baik terhadap santri serta mempunyai kreativitas cukup.
Semoga Allah menggerakkan kesadaran semua insan untuk menjadikan Alquran sebagai bacaan dan rujukan utama dan pertama menuju baldatun thayyibatun warabbun ghafur.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow