Program Akhir Periode, MPI PWM DIY Selenggarakan Kelas Desain dan Kelas Menulis
BANTUL – Program akhir periode digeber Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM DIY. Berturut-turut dalam dua hari Ahad (29 Januari dan 5 Februari) majelis ini menggelar Kelas Desain menggunakan Smartphone dan Kelas Menulis “Creative Writing in Digital Era” bekerjasama dengan Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Kelas Desain diselenggarakan dua kali (29/1 dan 5/2), Kelas Menulis sekali pada Ahad (5/2). Pemateri Kelas Desain adalah Juwanti, M.Pd. (owner Media Fahima) dan Prayudha, M.A. (dosen Digital Journalism PBI UAD). Narasumber Kelas Menulis: Sucipto, M.Pd.B.I., Ph.D. (Kaprodi PBI UAD) dan Heru Prasetya (Pimred mediamu.com).
Dari kapasitas 40 peserta pada Kelas Desain pertama, panitia terpaksa menutup pendaftaran sebelum waktunya karena peminat melebihi kuota. Kegiatan dalam rangka menyemarakkan Musywil XIII Muhammadiyah DIY ini bertempat di Ruang Kelas Lantai 3 Gedung Utama Kampus 4 UAD. Karena peminat membeludak, penyelenggara membuka untuk batch #2 yang diselenggarakan Ahad (5/2).
Mengawali sesi pertama, Prayudha menjelaskan 6 (enam) elemen dasar desain grafis, yakni warna, garis, tekstur, ukuran, bentuk, dan ruang. Untuk warna, ia memaparkan roda warna modern, terdiri dari tiga warna primer (merah, kuning, dan biru), yang secara teori dapat dicampur dalam rasio berbeda agar menghasilkan warna sekunder dan warna menengah. Roda warna ini masih merupakan alat berharga bagi desainer grafis yang mencari kombinasi warna yang estetis.
Kemudian, garis di dalam desain bukan hanya pemisah. Garis yang tepat dapat menyarankan gerakan dan emosi. “Sehingga, memungkinkan Anda untuk menyatukan komposisi dan mencapai penampilan profesional,” jelasnya.
Tekstur adalah elemen taktil yang menggambarkan permukaan fisik objek, mudah untuk mentransfer kualitas ini ke desain grafis untuk menciptakan sensasi yang berbeda.
Prayudha memaparkan, tekstur taktil menjadi elemen cukup umum di majalah dan pedoman, karena tujuan desain tersebut adalah menunjukkan produk yang mudah diingat yang menghasilkan atau memicu niat pada pengguna, sehingga menciptakan hubungan antara aspek fisik dan visual objek.
Ukuran mengacu pada seberapa besar atau kecil benda itu. Menggunakan ukuran berbeda dalam desain adalah cara untuk menekankan pentingnya hal-hal, elemen kontras, menciptakan minat visual yang lebih besar, dan menarik lebih banyak perhatian.
Terkait bentuk, Prayudha menjelaskan dua kategori bentuk. Pertama, bentuk geometris, yang didefinisikan dalam proporsi seragam sempurna (seperti lingkaran, persegi, atau segitiga). Kedua, bentuk organik, yang memiliki tepi kurang jelas dan proporsi berfluktuasi dan pada dasarnya tidak memiliki aturan (seperti hal-hal yang bergelombang atau berbentuk tetesan air mata, yang tidak sesuai dengan kategori nyata apa pun).
Ruang, persis seperti yang terdengar, yaitu area kosong di antara elemen desain. Ketika datang untuk membuat desain sendiri yang terlihat profesional, terkadang apa yang tidak disertakan sama pentingnya dengan apa yang disertakan.
Menurutnya, saat mengerjakan tata letak, pertimbangkan tidak hanya elemen apa yang dimasukkan (seperti gambar dan teks), tetapi juga bagaimana mengatur dan mengelompokkannya dalam komposisi desainnya.
“Anda mungkin tergoda untuk mengisi setiap inci kanvas digital Anda, tetapi cobalah untuk memberi ruang pada item untuk bernafas,” tutur Prayudha.
Juwanti atau akrab disapa Kak Jujuk memperagakan cara mendesain dengan mudah menggunakan ponsel. Pada sesi ini menggunakan aplikasi Canva, yang sudah banyak digunakan membuat desain dengan mudah dan cepat.
“Selain itu, canva menyediakan berbagai macam template desain yang tinggal diedit sesuai kebutuhan dengan banyaknya fitur di dalamnya. Jadi tidak perlu skill khusus sehingga siapa saja bisa memakainya,” jelasnya.
Selain memiliki banyak fitur, Canva bisa dipakai di komputer atau laptop dan ponsel. Aplikasi ini bisa digunakan secara gratis.
Kak Jujuk juga mengatakan, Canva sangat cocok membuat berbagai desain seperti infografis, poster, logo, presentasi, dan lain-lain secara menarik. Bisa juga untuk keperluan meningkatkan promosi di media sosial.
“Sekarang kita tidak perlu biaya mahal untuk memakai jasa desain. Bahkan, jika tidak punya skill khusus pun bisa belajar dengan memakai Canva,” imbuhnya.
Setelah pemaparan materi singkat, para peserta diberikan tugas membuat 3 (tiga) desain, yaitu quotes, poster, dan video quotes. Selama hampir tiga jam, para peserta menunjukkan kebolehannya dalam membuat desain sekalipun masih pemula. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow