373 Sekolah Belum Finalisasi PDSS, Tim SNPMB Beri Perpanjangan Waktu

373 Sekolah Belum Finalisasi PDSS, Tim SNPMB Beri Perpanjangan Waktu

Smallest Font
Largest Font

JAKARTA – Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mengumumkan bahwa hingga batas akhir pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada 31 Januari 2025, sebanyak 373 sekolah belum melakukan finalisasi meskipun data isian siswa sudah lengkap. Hal ini menyebabkan para siswa dari sekolah-sekolah tersebut tidak dapat mendaftar dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Menurut siaran pers yang ditandatangani oleh Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok, pada Selasa (4/2), proses pengisian PDSS berlangsung sejak 6 Januari 2025 hingga 31 Januari 2025. Hingga batas akhir tersebut, 21.003 sekolah telah menyelesaikan finalisasi, meningkat sebanyak 1.513 sekolah dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah siswa yang berhasil melakukan finalisasi nilai juga meningkat menjadi 908.128, bertambah 63.465 siswa dibandingkan tahun 2024.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Siaran pers tersebut menyebutkan bahwa masih ada 373 sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi meskipun telah melengkapi data siswa eligible. "Hal ini menyebabkan para siswa pada sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi PDSS tersebut tidak dapat melakukan pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)," demikian tertulis dalam siaran pers itu.

Untuk mengatasi masalah ini, panitia SNPMB memberikan kesempatan bagi sekolah-sekolah tersebut untuk menyelesaikan finalisasi dengan mengajukan dokumen pernyataan dan surat kuasa kepada panitia. "Panitia SNPMB memberikan kesempatan kepada 145 sekolah lainnya yang memenuhi kriteria untuk dapat berkirim dokumen paling lambat 5 Februari 2025, pukul 15.00 WIB," lanjut siaran pers tersebut.

Dalam siaran pers yang sama, panitia SNPMB menegaskan bahwa sekolah yang tidak memenuhi kriteria finalisasi tidak akan mendapat akomodasi tambahan. "Panitia SNPMB tidak dapat mengakomodasi finalisasi pengisian PDSS dengan mempertimbangkan faktor akuntabilitas, keberadilan, dan audit sistem, serta menghargai sekolah yang telah tertib dan berdisiplin dalam pengisian PDSS."

Masalah keterlambatan finalisasi PDSS tidak hanya berdampak secara administratif, tetapi juga berakibat serius bagi siswa yang seharusnya berhak mengikuti SNBP. Salah satu contoh yang tengah menjadi sorotan adalah kasus SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), di mana ratusan siswanya terancam gagal mengikuti SNBP 2025 akibat kelalaian sekolah dalam mengisi PDSS.

Diketahui, pengisian PDSS seharusnya dilakukan oleh pihak sekolah paling lambat 31 Januari 2025. Namun, akibat kelalaian administrasi, 113 siswa yang memenuhi syarat (eligible) terancam tidak bisa mengikuti SNBP meskipun telah berupaya maksimal sejak semester 1 hingga semester 5.

Kasus seperti ini bukan pertama kali terjadi. Tahun-tahun sebelumnya, beberapa sekolah juga mengalami keterlambatan dalam finalisasi PDSS, yang menyebabkan siswa kehilangan kesempatan masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi.

Siswa dan sekolah yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi panitia SNPMB melalui email halo-snpmb@bppp.kemdikbud.go.id atau melalui laman resmi SNPMB.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow