52 Titik AmbulanMu DIY Siap Layani Masyarakat
YOGYAKARTA — Jumlah titik AmbulanMu di DIY terus bertambah dan telah menjadi Gerakan Satu Cabang Satu Ambulan. Data terkini yang dimiliki Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PWM DIY, Selasa (6/7), Ambulan-Mu memiliki 52 titik (terdiri dari ambulan transpotrasi dan ambulan jenazah) dengan lebih dari 60 armada. Beberapa PCM sedang dalam proses penggalangan dana untuk membuka titik baru.
AmbulanMu telah saling memiliki jejaring satu sama lain di setiap titik. Cara pemanfaatan dengan menghubungi nomor yang tertulis di lambang AmbulanMu, menghubungi driver di titik manapun, atau menghubungi MPS kemudian disampaikan kepada driver.
“Biaya pelayanan secara umum gratis. Keluarga pasien yang ingin memberi infak dapat dititipkan melalui driver kemudian disampaikan pada Lazismu, melalui Majelis Pelayanan Sosial, atau ke rekening Lazismu Ambulan Muhammadiyah,” ujar Ridwan Furqoni, Ketua MPS DIY, kepada mediamu.com.
Fasilitas yang ada adalah antar jemput pasien, pengantaran jenazah, dan pemakaman. Sebenarnya Ambulan-Mu merupakan ambulan transportasi, namun setelah didekontaminasi dapat dioperasionalkan kembali untuk pelayanan ambulan jenazah. Kebutuhan akan pelayanan Ambulan-Mu merata di semua daerah. Meski demikian, di daerah yang di sekitarnya sedikit ambulan, maka Ambulan-Mu lebih diminati pasien.
Ambulan-Mu digagas saat Ridwan Furqoni dan rekan-rekannya di Pemuda Muhammadiyah. Diawali dengan pengalamannya ketika melihat panggilan darurat Ambulan 119 dan terpikir tampaknya menarik kalau Muhammadiyah punya ambulan gratis yang bisa diakses masyarakat. Berikutnya diadakan audiensi ke Majelis PKU untuk membangun jejaring ambulan Muhammadiyah pada ambulan PKU Muhammadiyah di DIY.
Ide pengadaan ambulan di Pemuda Muhammadiyah tahun 2010-2011 tidak bisa dilanjutkan karena ambulan RS Muhammadiyah sudah crowded. “Nah, ide itu masih terngiang ketika saya dan beberapa teman PM diamanahi masuk MPS,” ungkap Ridwan.
Ia menceritakan awal mula kesulitan yang pernah dialami tentang ambulan. Tahun 2018 AMM Sleman mengalami kesulitan dalam mengakses ambulan rumah sakit secara mendadak untuk tetangga, masyarakat, teman-teman kader dalam kedaruratan.
“Teman-teman AMM Sleman berpikir dari pada mengandalkan rumah sakit, ya mengadakan ambulan sendiri. Mereka patungan dan dapat bantuan dari Bupati Sleman waktu itu sehingga bisa punya satu ambulan. Tetapi ambulan ini masih bercampur, kadang untuk pasien kadang untuk jenazah, kadang untuk mengangkut pengajian, kadang untuk kegiatan KOKAM,” kisahnya.
Hal itu menjadi pengalaman dalam mengelola ambulan dengan berbagai kesulitan dan kemudahan. Lalu diangkat menjadi program Wilayah. Best practice ini diangkat dalam Rakorwil tahun 2018. Tapi, sebelum Rakorwil beberapa cabang ada yang sudah punya, misalnya PCM Piyungan, PCM di Kota Yogya. Mereka beroperasi sendiri-sendiri, tidak saling terkait, dan layananan juga terbatas.
Pada Rakorwil 2018, jelas Ridwan, MPS mengambil kesepakatan menjadi suatu gerakan dan keputusan adanya AmbulanMu. Sejak saat itu mulai booming dan perkembangannya cepat. Sampai saat ini AmbulanMu telah ada lebih dari 60 armada.
Respon masyarakat umum terhadap AmbulanMu bagus, sangat senang. Untuk donator dilakukan melalui Lazismu. Semangat memberi donasi untuk AmbulanMu tergantung pada bagaimana Lazismu menjual produk AmbulanMu ke masyarakat.
AmbulanMu dibiayai masing-masing titik. Dimana PCM berdiri, disana ada kantor Lazismu yang membiayai. Masing-masing titik ini memang belum seragam kekuatan finansialnya.
Tingkat wilayah juga membuka donasi untuk program AmbulanMu yang bersifat umum, bisa digunakan untuk pengembangan program, seperti pembuatan aplikasi, buku panduan, dan pelatihan.
“Kami juga open donasi nontunai seperti bensin, service, dan branding,” kata Ridwan. Donasi untuk Ambulan-Mu dapat disalurkan melalui rekening Bank Syariah Indonesia 715 888 2226 (kode bank 451) atas nama Lazismu Ambulan Muhammadiyah. (*)
Kontributor: Afifatur Rasyidah
Editor: Sucipto
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow