Muhammadiyah Sleman Desak Kepolisian Usut Tuntas Kematian Kolonel Santoso

Muhammadiyah Sleman Desak Kepolisian Usut Tuntas Kematian Kolonel Santoso

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN – Sudah tiga bulan berlalu kasus kecelakaan anggota KOKAM alm. Kolonel Santoso terjadi. Namun, hingga Januari 2025, kasus tersebut masih belum menemui titik terang dan ini jelas menimbulkan keresahan bagi orang-orang terdekatnya, tak terkecuali keluarga dan kolega sesama kader Muhammadiyah.

Sebagai informasi, alm. Kolonel Santoso adalah anggota KOKAM Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Ngaglik yang dikenal selalu bersepeda saat bertugas dan hampir selalu hadir untuk mengawal kegiatan-kegiatan Muhammadiyah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tanggal 14 November 2024, anggota KOKAM yang sangat sederhana dan ramah itu ditemukan meninggal di sekitar Jalan Ringroad Utara, tepatnya di Pogung Lor, Kelurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Sleman.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Saat ditemukan, posisi almarhum berada di balik jaring penutup kebun yang tertutup rapat tanpa sobekan dan berjarak cukup jauh dari jalur lambat Ringroad Utara. Almarhum saat itu diduga mengalami kecelakaan lalu lintas.

Setelah dilakukan autopsi dari RS Bhayangkara Yogyakarta, disebutkan bahwa alm. Kolonel Santoso meninggal bukan karena kecelakaan lalu lintas melainkan cedera lain. 

Tak lama kemudian, pada tanggal 15 November 2024 Polresta Sleman berhasil menangkap dua orang terduga pelaku yang menewaskan alm. Kolonel Santoso. Dalam keterangannya, Polresta Sleman menjelaskan kalau almarhum meninggal karena tabrak lari oleh para terduga pelaku.

Proses penyelidikan pun berlangsung, namun belum ada titik terang mengenai kasus ini. Hingga pada 19 November 2024, Tim Advokasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY beraudiensi dengan Polantas Polresta Sleman yang intinya adalah proses penegakan hukum akan dijalankan secepat mungkin dengan penuh keterbukaan.

Meskipun sudah menyatakan komitmen penanganan kasus secara cepat dan terbuka, penyelidikan kasus meninggalnya alm. Kolonel Santoso sampai sekarang belum menemui titik terang dan perkembangan signifikan, terutama terkait apa yang menyebabkan almarhum berada di balik jaring Jalan Ringroad Utara saat kejadian.

Dengan ketidakpastian penyelidikan ini, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman pun mendesak kepada Polresta Sleman untuk dapat mengungkap dengan jelas kasus meninggalnya alm. Kolonel Santoso sesegera mungkin, tertuang dalam surat desakan yang dikeluarkan pada 17 Januari 2025. 

PDM Sleman juga meminta agar segera dilakukan proses hukum terhadap terduga pelaku demi tegaknya hukum. Terlebih, pelaku saat kejadian diduga berkendara dalam kondisi mabuk.

Mewakili pihak keluarga dan segenap warga Muhammadiyah, PDM Sleman menaruh harapan kepada Polresta Sleman untuk bisa mengungkap kasus ini dengan serinci-rincinya dan seadil-adilnya. Apalagi, kepolisian punya tugas dan wewenang untuk melakukan penyidikan tindak pidana secara profesional, transparan, dan akuntabel terhadap setiap perkara demi terwujudnya supremasi hukum yang mencerminkan rasa keadilan dan persamaan di mata hukum.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow