PWM DIY Gerak Cepat Manfaatkan Tanah dan Bangunan Wakaf
YOGYAKARTA — Gerak cepat pemanfaatan wakaf dilakukan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY. Tujuh (7) bulan setelah penyerahan, Grha “TR” di Jalan Gedongkuning 156 Yogyakarta (sekitar 500 meter arah selatan dari Kantor PWM DIY) diresmikan penggunaannya, Rabu 9 Juni 2021.
Di atas tanah wakaf 486 meter persegi itu terdapat bangunan yang dimanfaatkan sebagai kantor bersama. Yang berkantor disini adalah Lazismu DIY, LPHU KBIHU ‘Aisyiyah, Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PWM DIY dengan beberapa program seperti SIMAM (Sistem Informasi Manajemen Aset Muhammadiyah), Sekolah Wakaf, dan JariyahMu (Badah Nazhir Wakaf Uang).
Wakif atau orang yang mewakafkan tanah dan bangunan itu adalah H. Rudi Sastiawan dan Hj. Tutik Herwanti. Sedangkan nadzir atau penerima wakaf adalah PWM DIY. Penyerahan wakaf dilakukan pada awal Desember 2020.
“Semoga (wakaf ini) bermanfaat untuk kegiatan dunia, karena urusan akhirat ada di tangan Allah,” kata Rudi Sastiawan. Ia memberi catatan tentang wakaf tersebut, yakni untuk kegiatan dakwah dan sosial kemanusiaan Muhammadiyah.
“Karena pesannya seperti itu, maka PWM DIY harus melaksanakan,” kata Ketua PWM DIY, Gita Danu Pranata, dalam sambutan peresmian penggunaan. Nama Grha “TR” adalah singkatan dari Tutik dan Rudi.
Menurut data, jumlah wakaf yang dikelola PWM DIY sampai saat ini berupa tanah (26.268 meter persegi), bangunan (1.867 m2), barang (2.521), dan kendaraan (9 unit). “Itu adalah wakaf dengan nadhir PWM. Jadi tidak termasuk UMY, UAD, RS PKU yang nadhirnya PP,” jelas Gita.
Peresmian penggunaan ditandai dengan pengguntingan pita di pintu masuk oleh Hj. Tutik Herwanti. Acara ini juga dihadiri dokter H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. yang sekaligus menyampaikan tausiyah tentang hikmah silaturahmi.
Gita berharap, dengan adanya kantor baru tersebut kegiatan menjadi lebih lancar dan berkemajuan. “Silakan masing-masing menggunakan secara maksimal. Monggo ibu-ibu PWA DIY memanfaatkan ruang di depan ini untuk kegiatan bimbingan haji dan lain-lain,” katanya.
Kepada mediamu.com Gita menjelaskan perihal SIMAM. Menurutnya, awalnya adalah program PWM DIY, tapi kemudian menjadi program nasional sehingga pengelolaan dilakukan PP Muhammadiyah. Dengan program tersebut akan mudah mengetahui aset Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
“Jadi, sekarang tidak sulit mencari tahu aset Muhammadiyah se Indonesia. Misalnya berapa banyak dan apa saja aset, serta data lebih detil lainnya,” papar Gita.
Bersamaan dengan launching tersebut dilakukan penyerahan bantuan mobil oleh RS PKU Muhammadiyah Gamping kepada PWM DIY. Kemudian oleh PWM diserahkan kepada Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) sebagai mobil operasional. (hr)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow