Mualaf Center Muhammadiyah: Langkah Nyata Membina dan Memberdayakan Mualaf
KULON PROGO – Muhammadiyah hadir untuk menaungi seluruh kalangan, tak terkecuali para mualaf. Hal itu ditunjukkan dengan diresmikannya Mualaf Center Muhammadiyah di Padukuhan Gunung Kelir, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo pada Sabtu (21/12).
Ini merupakan program dari Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PP Muhammadiyah serta LDK tingkat wilayah dan daerah se-Indonesia. Selain Kulon Progo, Mualaf Learning Center juga diluncurkan serentak satu hari di berbagai daerah, seperti Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan, serta untuk Suku Anak Dalam di Jambi dan Suku Baduy di Banten.
"Program Mualaf Center Muhammadiyah memang menjadi fokus utama LDK PWM DIY di tahun 2025 ini. “Dalam hal ini, diberi amanah untuk serius dan fokus menangani apa pendataan mualaf kemudian pelatihan Dai pendamping mualaf dan juga apa pelatihan-pelatihan pemberdayaan pada mualaf,” kata Ketua LDK PWM DIY, Ananto Isworo, S.Ag.
Peresmian Mualaf Learning Center di Jatimulyo ini diharapkan bisa menjadi pintu gerbang pertama bagi LDK PWM DIY untuk mendorong LDK Pimpinan Daerah Muhammadiyah lainnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendirikan mualaf Learning Center atau Pusat Pembinaan Mualaf (PUSBINMU).
Maka, dalam rangka mendukung suksesnya program Mualaf Center Muhammadiyah yang dikomandoi oleh LDK PWM DIY, karena di masing-masing daerah juga mereka punya binaan mualaf, Ananto berharap mereka juga bisa mengikuti jejak LDK PWM DIY dan PDM Kulon Progo mengupayakan tanah wakaf yang bisa digunakan sebagai pusat pembinaan mualaf.
“Sehingga pendampingan pembinaan itu bisa lebih intensif, kontinu, terukur, terstruktur, dan sistematis.Sebagaimana harapan dari PWM DIY, nantinya bisa melaporkan secara kuantitatif persentase keberhasilan dari program ini dam seberapa baik itu jumlah mualaf pembinaannya kegiatannya dan sebagainya,” ujar Ananto.
Ia berharap LDK PDM lainnya di DIY bisa mengupayakan lokasi atau tanah rumah yang diwakafkan sebagai mualaf learning center ataupun juga bisa menjadi rumah singgah mualaf. Karena beberapa kasus biasa terjadi dari mualaf itu seperti terusir dari keluarganya dan tidak memiliki sumber penghasilan.
“Maka diperlukan rumah singgah mualaf untuk menampung mereka untuk kemudian membantu dicarikan pekerjaan, penghasilan dan sebagainya,” jelas Ananto.
Sebagaimana disampaikan oleh Ananto, di tahun 2025 ini LDK PWM DIY akan fokus kepada satu program, yakni Mualaf Center Muhammadiyah dengan melakukan beberapa kegiatan. Mulai dari pendataan para mualaf , pendampingan aqidah Ibadah akhlak kepada para mualaf, pelatihan sholat dan lain sebagainya. LDK PWM DIY juga mengupayakan terbitnya buku panduan mualaf, kurikulum pendampingan mualaf, serta tuntunan doa untuk mualaf dan juga buku tuntunan cara shalat sederhana untuk mualaf.
Target pada tahun 2025 adalah satu pendopo atau pusat pembinaan mualaf berhasil didirikan, syukur-syukur bisa lebih dari satu. Kemudian, melakukan pelatihan untuk mencetak kader pendamping mualaf, sehingga target di tahun 2024 ada 100 da’i pendamping komunitas sekaligus mereka diupayakan bisa menjadi da’i pendamping mualaf.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow